Dear Beloved,
Mengapa kamu tidak beruntung dalam percintaan? Never. You lucky. Very lucky. Im jelous. Why? Karna aku tau percintaan yang kamu maksud adalah memilki. Jika satu insan saling mencintai. Dan realitasnya belum siap. Maka saling cinta tersebut mungkin akan berubah menjadi rasa ketidak pedulian diujungnya. Jawaban cukup pesimis. But, itulah yang pernah aku alami. Mungkin aku hanya seorang yang gagal dan tak berani mencoba untuk mengejar seseorang yang benar-benar mencintaiku, dan akupun sebaliknya.
Sorry for kesejuta kalinya meremukan hatimu berkeping-keping. I know, aku orangnya yg sangat unpredictable. But, you late. Really, you late. You've come to me ketika aku sudah diisi oleh seseorang yg lain. Yes, call me orang yang sangat gampangan. Aku pantas untuk gagal dan aku juga sangat mengasihani diriku sendiri menjebak ke dalam satu dimensi yang aku tidak bisa lepas darinya.
Seseorang ini tidak memenangkan cintaku layaknya kamu sebagai pemenang all the time, tapi dia cukup mengisi kosongnya hidupku saat itu. Dia beri semua segala waktu dan perhatian kepadaku yang bahkan aku tidak memerlukannya. Aku sebagai seoeang lelaki tidak akan mampu menolak mentah-mentah jebakan dimensi ini. Dan, yup. Aku sudah terjebak. Theres no going back. Just forward and live with that.
Salah aku juga sih, mengapa aku tidak menghubungimu duluan saat itu. Tapi jujur, saat itu aku juga sudah mulai merelakan ketenangan hidupmu. Dan eh tiba-tiba kamu muncul dong diinbox. Cuss balik lagi deh kenangannya ye kan. Kita berdua tidak bisa lari dari kenangan itu. Jika kamu setuju.
Sebagai orang yang gak terbiasa berterus terang dan menghindari agresi. Ya, akupun dengan santainya menjawab seolah-olah theres nothing happen.
Sampai disaat kita sudah saling mulai lupa. Gak tau kenapa, secara impulsif waktu itu melakukan tindakan pindah rumah ke dekat rumahmu. Wich is sangat membagongkan ketika tulisanmu rilis pas dipikir-pikir.
But, yeah. I know kamu adalah orang yang santuy, walau mungkin setelah kebenaran sudah mulai terungkap akan menghancurkan hatimu berkeping-keping. Aku sudah mempersiapkan hal ini juga. Dan everything you want to do. Im ready. Ready. Because aku juga sudah terbiasa dengan caramu menghentikan semua ini. Aku juga sudah terbiasa galau ketika kamu berjuang untuk pergi. So, please do what you want to do.
Kamu bertanya, bukankah penolakanku bersifat mutlak? Kenapa aku masih menghampiri hidupmu? Jawabannya adalah serpihan sisi gelap hidupkan secara impulsif membawaku kembali kepadamu seperti yg sudah aku bilang sebelumnya. Namun apa yang bisa kubuat, pantat udah dipindah. Dan aku adalah orang yang malas untuk pindah2 lagi. Ya sudah, aku mikir mungkin nanti ketemu kamu, yah paling kamu B aja.
Tapi sebaliknya. Semua unpredictable. Dan we back to old story. We close, we broke, we heal, repeat. Sampai infinite time.
Sorry. Keberadaanku menghancurkan dirimu. Terlalu banyak rahasia yang aku punya jika aku membuka semuanya. Jangan hancurkan dirimu dengan praduga liarmu. Karna aku lebih liar dari itu. Tujuanku datang kehidupmu bukan untuk menimbang siapapun yang terbaik. Tapi tujuanku.... Tidak ada yang spesifik dan spesial. Tujuanku hanya mengobati rasa rinduku kepadamu, impulsif dari sisi gelap, dan tidak pernah lebih dari itu. Karna aku tau, kalo aku bermaksud lebih, maka aku akan menghancurkan hidupku sendiri dari pengalaman yang sudah-sudah.
Kamu tau aku adalah orang yang egois, sampai-sampai kamu menganggap aku orang yang sangat serakah. Jawabannya yes. Aku adalah orang sangat serakah kepada semua yang aku inginkan. Aku akan egois jika ingin sesuatu. Aku akan memaksakan diriku untuk meraihnya. Aku adalah orang gigih. Aku adalah orang yang bisa memprediksi jalanku. Itulah kenapa ketika aku ingin menemuimu, melihatmu, menyapamu. Aku hanya perlu set up dan eksekusi. Sisanya aku serahkan dengan takdir dan waktu. Aku bisa mengubah perasaan seperti roller coster.
So poinnya, tidak ada pernah sedikitpun ingin menyakiti hatimu, orang macam apa aku jika seperti itu. Ini semua sudah aku ketahui akan terjadi. Dan dengan tulisan ini. Mungkin aku bisa mengobati dan membuatmu tetap relax. Jangan hancur. Karna aku sudah peringatkan pada detik yang lalu. Jangan menebak hidupku. Just fokus dengan ke depan bersamaku atau tanpaku, both its okey. But, theres no going back.
Tidak ingin bermain game, tapi akulah sandaranmu, sekaligus roller coaster perasaanmu. So, jangan takut lagi. Aku di sini. Jangan lagi kamu patahkan dirimu sendiri. Sejak awal aku kembali aku sudah bilang, tetap di jarak yang aman. Friends its oke. Apakah kamu melupakan pesan itu. Akalku tidak akan pernah mati untukmu. No. And never.
Bukannya hatiku sepi, lalu ingin diisi oleh siapapun. Tidak. Kamu tau bagaimana perasaanku kepadamu. Namun apakah aku pantas mengungkap itu semua secara langsung. Like you said. Lets time talking. Kamu tidak munafiq. Tapi akulah yang munafiq. Hidupku sudah terbiasa menjalani hari tidak sesuai yang kuharapkan. But yes. Semua akan baik-baik saja. Dan aku akan berpura-pura seperti hidup biasa-biasa saja. Karna realitas hidupku lebih keras daripada angan-anganku.
Now. I can tell you I love you. You love me. But time and fate not in our hand. Accept that. And still allive. And live with that.
I can't replied all your feeling. Im the one person you blame. And Im okay with that. Because you speak the truth. Truth, is the most painfull in life. But, truth can make your learn something.
If you have numb. I already go first with that before you. Don't be afraid. Im here. Im your shadow. If you don't have me. You'll not have shadow. And what happen if someone don't have a shadow?
Aku di sini, aku mendengarmu. Aku tidak akan pernah berhenti untuk menyayangimu, dengan cara apapun. Jangan salah mengartikanku. Aku adalah gambaran representasimu. So, lets this shadow be your ghost.
Regard,
Your heart