Saya pernah tinggal di rumah teman saya bernama Owie, adiknya bernama Yeyen, dan temannya Yuda. 1 tahun saya tinggal di rumahnya untuk jagain rumahnya karna sering ditinggalin. Owie sering kerja di luar kota. Dan Yeyen adiknya setiap hari pergi ke sekolah dan sepulang sekolah sering ngumpul-ngumpul bersama temannya. Akhirnya rumah sering kosong. Karna waktu itu sudah ada saya dan Yuda. Jadilah saya dan Yuda yg sering jagain rumahnya dg suguhan fasilitas di rumahnya yg lengkap.
Setelah Yeyen lulus sekolah. Yeyen memutuskan untuk menyewa rumah baru. Yuda pulang ke rumahnya. Sayapun juga mulai cari sewaan baru. Banyak kenangan setelah 1 tahun hidup bersama mereka.
Pertemanan kami saat itu masih dekat. 1 minggu sekali saya masih berkunjung ke rumah Owie jika dia kebetulan berada di rumah.
Sempat 1 waktu Owie ngajak saya dan Yuda kumpul bareng lagi untuk masak-masak di rumah Yeyen. Dan kami bilang "why not". Dan kamipun kumpul kembali.
Setelah masak-masak dan makan bareng. kami beristirahat sejenak. Lalu kami bersiap pulang. Waktu itu saya dijemput Owie, pulang pun bersama Owie karna rumahnya dan rumah sewaan saya searah. Owie menyiapkan cucian bajunya yg sempat dicucinya di rumah Yeyen. Lalu Owie meminta saya pegang cuciannya di belakang. Dan begitu mau naik ke motornya.... "bruuum" Owie menancap gas motornya. Padahal pantat saya baru saja mau nyentuh jok motor di belakang. Alhasil pantat saya gak sempat duduk di atas jok. Owie udah nancap gas...
Dengan muka heran saya terdiam, Yuda tertawa kencang dg kampretnya melihat saya dg 1 keranjang cucian yg ditinggalkan oleh Owie. Itu adalah hal terkampret dalam dunia pertemanan
Akhirnya saya dan Yuda kejar Owie yg sedang berjalan mantap dg motornya (padahal kawannya ketinggalan).
Ketika kami sudah di belakang Owie. Sambil tertawa kami melihat dia dg santuynya berkendara. 5 menit kami perhatikan dia bermotor. Tiba-tiba Owie menarik remnya dg kencang hingga hampir jatuh. Yuda pun tersontak dan menarik remnya untuk berhenti.
Akhirnya Owie melihat kami dibelakang dan langsung berkata bahasa banjar "ya Allah, nda kira Ulis gugur di jalan". Kamipun ngakak mendengarnya. Namun pastinya yg paling ngakak adalah Yuda yg melihat saya semenjak liat ekpresi muka saya ketinggalan.
Saya menceritakan ke Owie bahwa dari awal saya sudah ketinggalan di depan pagar rumah sewaan Yeyen. Lalu Owiepun juga menceritakan di mana dia baru ngeh saya tertinggal ketika dia ngomong sepanjang jalan tapi saya gak ada nyahut. Sungguh kejadian yg sangat membagongkan dalam hidup saya.
Pelajaran yg dipetik dari pengalaman ini adalah pastikan teman anda atau penumpang anda di belakang sudah mendaratkan pantatnya dg sempurna.
Jumat, 28 Agustus 2020
Pantat Ketinggalan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar