Senin, 19 Oktober 2020

Simple Money

 

Saya adalah orang yang skeptik jika diajak atau diundang untuk ikut bisnis yang berbau bisnis multilevel. Karna tv dan teman-teman saya adalah saksi bahwa mereka yang gagal menjalankan bisnis ini kemudian mengeluh uangnya hangus puluhan juta dalam sekejap mata dan tidak tempat untuk mengadu.

Oleh karena itu, setiap kali mereka yang menjelaskan tentang begini dan begitu ke telinga saya, saya akan menyanyi dalam hati untuk mendistraksi pikiran saya. Jika mereka menunjukkan video, kisah-kisah sukses, dan pertanyaan impian saya. Maka saya akan menjawab semampunya. AlhamdulillAh sampai sekarang saya tidak pernah ikut bisnis-bisnis seperti ini.

Sampai di hari Minggu, 11 Oktober 2020 saya diajak oleh mantan guru saya di sma untuk yang kedua kalinya agar bisa bergabung bisnis yang berbau multilevel ini lagi. Tadinya saya mau menolak. Namun karna mengingat beberapa bulan yang lalu beliau yang support saya di masa sulit ini (pandemik). Akhirnya saya memutuskan untuk meng-iyakan ajakan guru saya dengan lapang dada.

Terdengar di telpon guru saya merayu "lis, tenang ini cuma simple money (baca: uang kecil yang mudah didapat). Jadi aman". 

Saya yang berbicara langsung pada intinya "pasang modal paling kecil berapa tarifnya Pak?".

Lalu guru saya jawab dengan tegas "nggak, nggak lis. Ini gratis. Tugasmu cuma perlu klik iklan setiap hari".

Akhirnya setelah membuat janji pertemuan dengan guru saya, sekarang saya resmi sudah ikut menjadi member bisnis ini. Nama bisnis ini adalah VTube. Dimana VTube tersebut adalah aplikasi yang isinya mirip dengan youtube (tapi 90% isi videonya adalah iklan random) Sebagai murid yang berbakti saya hanya berniat menjalani silahturahmi, membantu dan membalas budi kepada beliau. Jika tidak 100% saya tidak akan mempercayai bisnis seperti ini.

Selagi tidak meminta modal uang, data pribadi seperti nama orang tua saya, dan hal-hal lainnya tentang profil diri saya. Saya menganggap so far itu tidak masalah. Seperti kata dari 1 artikel yang pernah saya baca. Bahwa bisnis multilevel itu akan selalu pro dan kontra. Pro untuk orang sudah lama menjalankan dan berhasil karna sudah banyak member di bawahnya. Dan kontra untuk orang yang gagal, tidak bisa, dan tidak mengerti cara menjalankan bisnis tersebut.

Dan saya sebagai pembawa berita hanya bersikap netral dalam case ini. Lagian ini adalah coba-coba. Berhasil untung, kagak berhasil ya gak masalah. Yang penting niat saya yang tiga tersebut sudah terpenuhi.

Mungkin teman-teman yang membaca ada yang tertarik dengan bisnis ini, bisa hubungi saya. Kali aja ada yang tertarik untuk uji coba bareng. Atau tunggu saja update-an postingan saya bagaimana hasil beberapa bulan ke depan.

Minggu, 11 Oktober 2020

Bollywood Love Story

 

When you write our story? Pesan masuk dari mantan kekasih yang membuat saya cukup menjadi bagong.

Meera. Adalah panggilan ke mantan kekasih yang sekarang sudah jadi guru dan jadi youtuber.

Meera adalah kaka kelas saya di sekolah waktu sma. Kami mulai dekat karna memiliki kesamaan yaitu sama-sama suka bollywood. Bedanya Meera suka beberapa aktor bollywood, kalo saya sukanya dari waktu tk sampai sekarang cuma Sharukhan. Selain itu saya gak terlalu suka.

Entah kenapa saya hanya suka dengan aktor Sharukhan. Mungkin dari kecil Mama sudah mencuci otak saya dengan memutar lebih dari ratusan kali film Sharukhan.

Saya sering mendengar Meera bersenandung kecil nyanyi-nyanyi lagu bollywood. Dalam pergaulan waktu itu, menyukai bollywood apalagi fanatik mungkin terlihat sedikit freak. Jadi saya yang suka bollywood sebenarnya tidak terlalu menunjukkan hal itu. Namun berbanding terbalik dengan Meera. Dia malah menunjukkan ke dalam pergaulannya bahwa dia suka genre bollywood. Dan semua temannya tidak ada komplain tentang itu. Coba saya yang tunjukkan ke teman-teman saya suka bollywood. Pasti sudah dibully habis-habisan dan dianggap manusia freak.

Saya tidak terlalu ingat awal cerita saya bagaimana bisa dekat dan bagaimana bisa pacaran dengan Meera. Namun saya masih ingat beberapa kejadian saat menjalani hubungan dengannya.

Semenjak pacaran dengan Meera sebenarnya agak sedikit berat. Karna saya yang biasa suka chat lewat sms harus sedikit merubah kebiasaan tersebut karna Meera adalah orang yang susah diajak chat dengan topik basa-basi seperti menanyakan kabar, udah makan belom, atau hal-hal mainstream lainnya. Jadinya saya hanya bisa menjalani ke uwu-uwuan berpacaran di sekolah sebelum masuk kelas dan jam istirahat.

Setiap kali bertemu. Meera selalu memberikan informasi-informasi seputar bollywood seperti aktor  yang dia suka, lagu apa yang dia suka, dan film apa yang dia suka. Karena itu, sampai kini 3 hal yang melekat dibenak saya sampai sekarang adalah:

1. Aktor bollywood

Meera sangat fans berat dengan aktor "Katrina Kaif". Sampai-sampai saya menganggap dia adalah kembaran Katrina Kaif karna semua galeri hp, dinding kamarnya, dan costum cosplaynya adalah Katrina Kaif.


2. Lagu Favorite.

Tiga lagu favorite apabila saya mendengar dimanapun lagu ini diputar saya akan automatis mengingat Meera. Lagu ini berjudul "Tera Hone Laga Hoon", "Rishte Naate", dan "Saans". The best of song dari tiga judul ini adalah Tera Hone Laga Hoon. Karna lagu ini adalah lagu favorite kami untuk nyanyi bersama-sama ketika ber uwu-uwuan. Bahkan teman-temannya pun selalu request untuk minta nyanyikan lagu ini.


3. Film Favorite.

Untuk film hanya ada 1 yang paling Merra suka dan saya juga suka. Yaitu "Jab Tak Hai Jaan". Film inilah yang kami terapkan ke dalam kisah percintaan kami. Itulah sebab saya memanggilnya Meera. Dan Meera sering memanggil saya Samaar. Entah kenapa film ini seolah hidup dan merasuk ke dalam hubungan saya dan Meera. Karna saya sendiri Fans berat Sharukhan dan Meera fans berat dengan Katrina Kaif. Alhasil seperti hidup kami sudah sangat serasih dan relate dengan film Jab Tak Hai Jaan ini.


Sampai sekarang kami masih berteman dan sesekali saling menyapa. Walaupun hubungan kami sudah berakhir, namun koneksi batin kami dalam kisah Jab Tak Hai Jaan masih hidup. Kadang kami masih saling canggung jika tidak sengaja bertemu. Seolah-olah ada kisah yang belum selesai dalam hubungan kami.

Namun semakin kami beranjak dewasa, kami semakin sadar. Kisah percintaan bollywood ini hanyalah penghibur rasa kangen kami ketika sma. Saya tahu persis Meera punya banyak gebetan dan sangat tidak relevan kalo kami melanjutkan hubungan yang sudah pernah berakhir.

Meera pernah bertanya semenjak saya sudah menjadi duda "maybe we can back to our story". Saya menjawab "of course Meera" saya pikir pasti bisa. Namun saya tidak tau bagaimana saya bisa memulainya lagi. Saya lebih merasa nyaman dengan zona sekarang. Walau kami bukan pasangan kekasih lagi. Kami masih memiliki rasa melebihi dari sepasang kekasih. Karna setiap kali saya tidak sengaja bertemu dengan Meera. Terasa degupan kencang di dada saya. Entah itu karna gugup atau masih ada rasa yang tertinggal.


















Ini adalah salah satu foto kenangan diawal-awal kami berpacaran

Jumat, 02 Oktober 2020

Okley Boss

Minggu, 13 september 2020 saya mulai take video klip okley boss di pelaihari bersama pemilik lagu, yaitu Arul. Lagu ini adalah single pertama Arul, yang featuring sama saya tahun 2019 bulan september. Yup, genap 1 tahun umur lagu ini.

Saya berangkat dari rumah jam 10 pagi, tiba di sana jam 12 siang. Trik matahari lumayan menyengat kulit di siang itu. Lalu sesampainya perbatasan antara Banjarmasin dan Pelaihari, saya sempat berhenti dipinggir jalan terus membuat status ig story untuk kasih liat saya sedang ke pelaihari sendirian doang (alias masyarakat sekitar bodo amat dengan ig story saya)

Sampai di depan rumah Arul saya disambut dengan beberapa teman-temannya juga. Ternyata Arul ini adalah team aktif dari @plhvidgram. Oleh karena itu dia punya teman-teman yang akan membantunya untuk pembuatan video klip okley boss ini.

Saya : Jam berapa kita shoot Rul?

Arul : Bentaran lagi bang. Jam 1 kita take di lokasi hutan kota

Saya : itu tepung setengah kilo buat apaan?

Arul : ini bagian dari konsep video bang

Saya : ooh... Kukira ada yang mau ulang tahun

Arul : bukan bang. Ini buat efek pukulan seperti film jadul di wiro sableng (dengan muka datar)

Saya : (diam sambil berfikir "masa iya")

Sesuai schedule, waktu sudah menunjukkan jam 1. Kami semua berangkat ke lokasi shooting. Sambil di jalan, saya disuguhkan pemandangan kota pelaihari yang banyak gunung-gunung indah serta pohon-pohon di pinggir jalan yang cukup membuat hari yang terik menjadi cukup sejuk.

Sampai di sana kami semua sudah siap untuk shooting. Saya mulai sedikit panik karna saya gak hafal lirik bagian saya. Saya mulai pasang headset untuk ulang-ulang lirik bagian saya. "Mampus" gimana ini saya jelaskan ke Arul.

Saya : Rul, anu, ini aku gak hafak lirikku

Arul : hah? Berbenar-benar saja bang?

Saya : i i iya Rul

Arul : lah, sama Bang. Malahan saya yang hafal lirik abang

Saya : lah pegimana dong?

Arul : Aman bang. Wkwk serahkan ke ane. Kita main cut cut aja. Maklum kan umur lagunya sudah satu tahun, terus shootingnya juga dadakan

Saya : Syukurlah...you the best braaah

Kami shooting di sana sampai sore dengan break istirahat makan 2 kali. Ternyata tidak mudah shoot video klip musik seperti ini. Baru berapa jam latian rasanya cape, mau pingsan. Tapi dengan sedikit usaha dan konsep seadanya. Akhirnya shootnya bisa diselesaikan dan pada tanggal 20 September 2020, jam 8.30 malam videonya sudah dirilis Arul di youtube channelnya bernama justinaruel.

Ladies and gentlement saya persembahkan video (yang tujuan promosi) "Okley Boss"


Justinaruel - Okley Boss ft. Swift Mix

https://youtu.be/PRNdGyRuYNU )


Selamat menonton....


Kredit behind the scene: