Taruna, adalah nama teman saya ketika SD kelas...... (kelas berapa ya? Lupa. Yah pokoknya sd lah ya). Dia adalah teman akrab saya. Dia orang Cina. Bukan bermaksud rasis. Tapi saya ingin menceritakan ada beberapa kejadian unik dalam hidup saya ketika berteman dengan ras Cina.
Saya sendiri sudah lupa kenapa bisa akrab dengan dia. Ada beberapa miss informasi yang sudah hilang di memori saya, mengingat kejadian ini sudah lumayan lama.
Jadi Taruna ini adalah anak SD sebelah. Yap, waktu SD itu sekolah saya agak unik, dimana sekolah tersebut punya satu gedung dan lapangan yang sama, namun dibagi menjadi 2 sekolah. Nama sekolahnya cuma beda angka di ujungnya aja sih. Anbes 1 dan Anbes 3. Saya sekolah di Anbes 3, sedangkan Taruna sekolah di Anbes 1.
Bisa berteman akrab dengan Taruna ini adalah suatu hal unik pada saat itu. Di mana level damage saya meningkat dari 10% jadi 80% karna rumor berantemnya yang seram pada saat itu. Saya sendiri sempat menyaksikannya.
Jadi waktu itu Taruna ini adalah anak baru di sekolah anbes 1. Karena era saya sekolah sd itu lagi ngetrend-ngetrendnya berkelahi. Hampir seminggu sekali, saya melihat orang berkelahi di sekolah saya. Saya aja udah beberapa kali kena. Well, Taruna ini salah satu perkelahian yang cukup melekat di memori.
Rumornya di hari pertama Taruna sekolah sudah banyak teman-teman sekelasnya yang tidak suka dengannya, karena gayanya yang tengil dan cool. Membuat jiwa-jiwa kejantanan temannya ingin menguji coba pertarungan baku hantam yang cukup membagongkan kalo diingat-ingat kembali.
Ketika jam istirahat, mulailah satu orang yang nyolot mencoba pancing emosi Taruna untuk nantang kelahi. Lalu dengan pedenya Taruna bilang "mau nantang kelahi? Sini kalian semua, badan kalian kecil, satu orang gak cukup". Sontak mereka semua yang sengaja menyiapkan segala rencana bagong tersebut langsung mulai berkelahi dan mengeroyok Taruna hampir 1 kelas SD. Perkelahian tidak ter-elakan hingga menggemparkan ricuh sampai ke sekolah saya Anbes 3.
Kami semua bergegas menonton perkelahian tersebut pada jam istirahat. Saya melihat langsung si Taruna ngamuk kaya king-kong melawan semua laki-laki 1 kelas. Dan terlihat kaka sepupu saya juga sedang ikut ngeroyok Taruna yang memang 1 kelas juga dengan Taruna. Melihat kejadian tersebut saya jadi bingung, apakah saya harus kasian dengan si Taruna ini atau saya ikut masuk ke perkelahian bersama kaka sepupu saya. Entahlah, mending saya pasang taruhan aja. Biar bagi-bagi tugas.
Anehnya ketika proses perkelahian ini berjalan, tidak ada guru yang melerai selama rentang waktu 20 menit. Saya berfikir "ini gurunya pada ke mana sii?" ya udah lanjut nonton lagi aja dah.
Dan setelah lebih dari 20 menit barulah guru laki-laki mulai melerai perkelahian tersebut, walaupun prosesnya agak susah, karna perkelahiannya 1 kelas laki-laki vs melawan 1 orang laki-laki. Akhirnya guru yang lindungin Taruna dari baku hantampun harus ikut kena juga. Bagong banget gak tuh.
Semenjak kejadian tersebut, lambat laun Taruna mulai diakui kejantanannya. Orang-orang yang mengeroyok mereka sudah mulai takut kalo melawan dia, sendirian. Walaupun begitu, Taruna tetap dengan pesonanya, cool dan terlihat santai.
Seperti yang saya bilang sebelumnya, saya lupa awal kenapa saya jadi akrab dengan Taruna. Tapi yang saya ingat ketika saya berteman dengan Taruna, nama saya mulai diakui di sekolah saya. Dan orang-orang yang tadinya acuh dengan keculunan saya. Sekarang banyak yang negor kalau berpapasan.
Keakraban saya berteman dengan Taruna terlihat ketika jam istirahat kami selalu keluar dari sekolah dan pergi ke rental ps 1. Kami selalu bermain game tamiya. Kampretnya di sini gua gak pernah menang main dengan dia. Itu ngeselin banget sih. Tapi yah demi pertemanan, saya diam aja jadi sasaran ledek-ledekan kalah terus.
Saban hari kami selalu main ps 1 setiap jam istirahat selama 2 minggu. Naah, waktu itu lama kelamaan Taruna mulai adiksi dengan game ps 1. Tiba-tiba waktu itu Taruna susah sekali diajak balik ke sekolah, karna jam istirahat sudah hampir selesai. Saya tegor Taruna beberapa kali, tapi dia tetap tidak menghiraukan dan malah ngajak saya bolos.
What? Bolos? Waktu itu kata-kata itu terdengar seram di telinga saya. Seumur hidup saya tidak pernah bolos sekolah. Dan ketika mendengar ini jantung saya langsung berdegup kencang, seolah saya membayangkan bakal jadi anak nakal dengan masa depan suram.
Saya bilang dengan lugas "gak, aku gak mau sob. Kamu aja yang bolos". Taruna jawab "ya udah, balik aja ke sekolah sendiri". Namun karna saya tetap setia kawan, saya tetap ajak dia balik ke sekolah beberapa kali. Sampai akhirnya dia mau dengan wajah terpaksa.
Terus kami cekcok di jalan menuju ke sekolah. Sampai akhirnya Taruna emosi dan ngajak saya berkelahi. Laaah, mampus. Saya kan anak culun. Mana bisa berkelahi. Tapi karna saya refleks saya iyain tuh ajakannya.
Mampus, mengiyakan ajakan berantem dengan Taruna kan sama aja cari mati. Badan kurus kerempeng melawan Taruna yang berbadan tinggi dan berisi. Taruna diam saja ketika saya mengiyakan ajakan berantem, mungkin kaget juga dengan respon saya. Akhirnya kami diam-diaman. Sampai di pertengahan jalan Taruna jitak pala saya dengan keras lalu lari dengan kencang sembari berteriak "ayyooo sini kalo mau berkelahi, kejar aku".
Karna saya larinya lamban, pasti sia-sia saja mengejarnya. Jadi saya biarkan dia berlari ke sekolah. Sebenarnya yang lebih penting dari itu adalah, ini saya sudah telat setengah jam masuk sekolah dari jam istirahat. Sesampai di sekolah mata guru dan semua mata murid menuju ke arah saya, seolah akan ada hal yang membagongkan terjadi kepada saya.
Benar saja, saya dihukum berdiri di depan kelas sambil dimarah-marahin di depan kelas. Waktu itu saya merasa kesal sekali, gara-gara main game dengan Taruna, akhirnya image saya yang normal di sekolah berubah menjadi image anak nakal.
Taruna? Gak tau. Setelah kejadian tersebut kami tidak pernah saling tegur lagi sampai sekarang. Dan saya pun tidak tau di mana dia sekarang. Untuk keperluan cover tulisan cdrita ini, saya sempat searching namanya di google gambar seperti "Taruna Banjarmasin, Taruna Sdn Anbes 1, Taruna Cina" yang muncul malah Taruna gambar polisi. Akhirnya covernya bisa kalian lihat di gambar utama. Bukannya wajah mantan teman saya Taruna, ini malah.... Hmm Bagong banget gak tuh~
Tamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar