Tahun baru akan segera tiba. Tulisan ini akan menjadi review pencapaian dan kegagalan saya selama menjalani hidup di tahun 2015. Semoga saya dan para pembaca diberikan umur yang panjang agar bisa menikmati hidup di tahun 2016 (Amin).
Mulai dari kegagalan saya atau hal dan keinginan yang saya masih belum capai di tahun 2015. Mungkin saya tidak terlalu ingat tentang hal ini, karena saya sering melupakan kegagalan saya dan berfokus pada pencapaian saya.
- Masih gagal bekerja sebagai standart staff karyawan di perusahaan dalam mencapai target setiap bulan.
- Masih gagal dalam mengatur keuangan dengan baik.
- Masih belum menjadi suami yang baik.
- Masih belum bisa menjadi pribadi uswatun hasanah (dapat dicontoh)
- Tertinggal dalam perkembangan beatbox (seni musik mulut)
- Gagal menghasilkan 3 lagu ciptaan yang sudah direncanakan sebelumnya
Mungkin 6 point itu saja yang saya ingat mengenai kegagalan saya di tahun 2015, cukup sedikit namun sebenarnya masih banyak lagi kegagalan yang tidak saya ingat.
Beralih ke pencapaian di tahun 2015 ini. Pencapaian di tahun 2015 sebenarnya tidak jauh berhubungan dengan kegagalan saya.
- Saya masih ingat di bulan januari saya melepaskan status bujangan saya menjadi sudah bekeluarga, yakni artinya saya sudah menikah dengan seorang gadis dimana saya sudah menjalani hubungan lebih dari satu tahun.
- Saya menciptakan lagu dimana konsepnya sudah saya ciptakan tahun 2011-2012 dan terealisasi tahun 2015.
- Tujuan saya menciptakan lagu sudah tercapai.
- Saya berhasil menguasai teknik aplikasi editor video yang sangat sulit bagi saya.
- Berhasil menciptakan video clip kecil-kecilan untuk lagu saya dengan menggunakan aplikasi editor video yang sudah saya sebutkan di atas. Dan sekarang video tersebut sudah saya unggah di youtube.
Itulah hasil review saya selama satu tahun, cukup singkat. Semoga di tahun 2016 akan banyak achievemnet yang saya capai (Amin).
saat ini ente masih berproses bro, bukan kayak ane... hal realistis seperti harus mandiri membayangi ane.
BalasHapuskehidupan ane juga gak sesantai kebanyakan orang.
Padahal dulu merana jadi pengangguran yg stuck disitu-situ aja, saran ane coba ambil kursus sekalian.
Iya sih Qor, tapi saran ane, ente kalo mau realistis, berhenti menjadi sales lapangan, karena menurut ane itu terlalu menantang. Dulu ane pernah jadi sales lapangan, nawarin barang kredit, tapi ternyata ane nggak tahan karna saking realistisnya hidup kita harus berpenghasilan pasti.
BalasHapusMenurut saran ane, ente bekerja jadi sales indoor aja, seperti promotor hape atau apa gitu, intinya sama aja Qor, menantang diri mengejar target, dan tambahannya kita punya banyak kompetitor, so pastinya hal realistis mandiri ente sedikit demi sedikit terjalani.